:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2323843/original/049146100_1533736683-WhatsApp_Image_2018-08-08_at_20.49.33.jpeg)
Warga Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang berada dekat dengan episentrum guncangan gempa, menduga masih banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan rumah.
"Ada teman saya, rumahnya itu ambruk sampai masuk dalam retakan tanah, sampai sekarang masih terjebak di sana," kata Johri, warga Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, saat ditemui Antara, kemarin.
Rekannya itu, jelasnya, tinggal di Dusun Tampes, Desa Selengan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, sekitar 10 kilometer ke arah Selatan dari Puskesmas Bayan.
Lokasi rumahnya berada sekitar 15 kilometer dari bibir Sungai Tampes. Namun, di antara rumah dengan bibir sungai, lanjutnya, kini terdapat retakan tanah yang dalam disebabkan gempa berkekuatan 7 Skala Richter pada Minggu malam.
"Saya lihat ada dua rumah yang ambruk masuk ke dalam retakan, salah satunya rumah teman saya itu. Sudah ada upaya evakuasi, pakai alat berat juga, tapi sampai sekarang belum bisa keluar, mereka itu sekeluarga," ucapnya.
Dilansir Antara, di sepanjang ruas jalan provinsi dari jalur Barat Pulau Lombok, masuk ke Kabupaten Lombok Utara, runtuhan bangunan masih berserakan, walau beberapa titik jalan sudah dibersihkan. Sepanjang jalan utama itu juga masih tercium bau bangkai yang berasal dari runtuhan bangunan.
"Itu dah pak makanya, di pinggir jalan saja bapak bisa cium, apalagi yang ke dalam kampung, naik ke atas lagi, banyak yang belum dicari dalam runtuhan," kata Ahmad.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi meningkat 10-15 persen setelah gempa yang melanda Lombok dan sekitarnya.
No comments:
Post a Comment