Pages

Tuesday, September 18, 2018

14 Jam Kepungan Api di Pabrik Kayu di Tengah Permukiman

Lantaran api tak tertanggulangi, Pos Damkar Majenang meminta bantuan ke Pos Damkar Sidareja dan Pos Induk Cilacap. Armada pemadam kebakaran dari wilayah lain, Banjarpatroman, Jawa Barat pun dimintai bantuan. Secara total, ada empat mobil damkar yang diterjunkan.

Selama proses pemadaman, listrik di sekitar wilayah sekitar padam. Prosedur ini dilakukan untuk menghindari kerusakan lebih luas akibat lonjakan arus pendek. Selain itu, satu unit trafo listrik di depan pabrik dimatikan.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cilacap, Supriyadi mengatakan hingga larut malam, api belum berhasil dipadamkan. Petugas kesulitan karena besarnya kobaran api dan tiupan angin kencang.

Selain itu, kayu yang ada di dalam pabrik juga membuat kebakaran sulit dijinakkan. Karenanya, api baru bisa dijinakkan setelah menghanguskan 90 persen area pabrik, sekitar pukul 7.00 WIB, Selasa.

Ini berarti, untuk memadamkan api yang pertama kali terdeteksi, petugas membutuhkan waktu hingga 14 jam.

"Jumlah armadanya terbatas. Posisi mobil pemadam kebakaran juga jauh sehingga perlu waktu untuk menuju lokasi," Supriyadi menerangkan.

Kendala lainnya, hydran terdekat yang mestinya menggelontorkan banyak air rupanya tersendat. Armada pun mesti mencari sumber air terdekat. Antara lain ke kolam, selokan dan sungai.

"Debitnya terlalu kecil. Lamban," dia menerangkan, saat dihubungi Liputan6.com.

Kebakaran area pabrik kayu olahan untuk ekspor ini diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp 20 miliar. Angka ini berasal dari kayu lapis siap ekspor, forklift tiga unit, dua ruang kantor beserta isinya, bangunan pabrik, serta tujuh oven kayu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Seorang pria di Desa Jaya Karet, Kalimantan Tengah, nekat membakar rumah dan toko bangunan milik warga. Diduga dendam perselingkuhan menjadi penyebab amarah pria tersebut.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3646902/14-jam-kepungan-api-di-pabrik-kayu-di-tengah-permukiman

No comments:

Post a Comment