Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan perbaikan tempat tinggal masyarakat korban gempa Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan selesai pada Maret 2019 atau sekitar enam bulan ke depan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Danish Hidayat Sumadilaga mengatakan, proses pembangunan tempat tinggal tersebut akan didampingi oleh beberapa fasilitator khusus.
Bahkan tidak menutup kemungkinan fasilitator tersebut nanti berasal dari mahasiswa.
"Itu yang akan didampingi oleh tim fasilitator dan teknis, dan mengundang juga mahasiswa. Kami perlu mahasiswa teknik untuk mendampingi Kementerian PUPR," ujar dia dalam diskusi Forum Merdeka Barat, di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Senin (27/8/2018).
Danish menambahkan, setidaknya dibutuhkan sekitar 2.000 mahasiswa teknik untuk menjadi fasilitator dalam program percepatan penanggulangan bencana ini.
"Kami untuk 37 ribu (rumah) saja 370 tim. Kalau mahasiswa 3 (per tim) butuh 1.000 at least saya perlu 2.000 daftar ke PU untuk mendaftar nanti diomongin," ujar dia.
Danish menjelaskan, satu tim fasilitator akan terdiri dari sembilan orang. Nantinya kesembilan orang tersebut akan bertanggungjawab untuk 100 sampai dengan 150 rumah.
"Dia (tim fasilitator) mutar, periksa "ini loh kamu uangnya harus digunakan untuk membangun rumah". Yang penting masyarakat sendiri yang membangun bukan kontraktor," ujar dia.
Sebelumnya, Denish mengatakan, dalam hal ini masyarakat juga akan mendapatkan bantuan berupa uang tunai.
Uang tersebut, diberikan pemerintah untuk membiayai proses pembangunan rumah kembali. Adapun besaran pembiayaan tersebut dikelompokan berdasarkan tingkat kerusakannya.
"Masyarakat akan mendapat bantuan uang untuk yang rusak berat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, rusak ringan Rp 10 juta. Pemerintah berpesan agar uang itu difungsikan untuk mebiayai membangun rumah kembali agar lebih baik," sebutnya.
Dalam prosesnya, Kementerian PUPR sendiri, akan menjadi fasilitator dan mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumah tersebut.
"Untuk itu, kita harus menjaga bangunan yang kita bangun kembali ini lebih baik dan juga tahan gempa. Sehingga Kementerian PU mendampingi tersebut agar masyarakat membangun itu dengan lebih baik agar mengantisipasi lebih baik," ujar dia.
"Masyarakat akan mendapat bantuan uang untuk yang rusak berat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, rusak ringan Rp 10 juta. Pemerintah berpesan agar uang itu difungsikan untuk mebiayai membangun rumah kembali agar lebih baik," sebutnya.
Dalam prosesnya, Kementerian PUPR sendiri, akan menjadi fasilitator dan mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumah tersebut.
"Untuk itu, kita harus menjaga bangunan yang kita bangun kembali ini lebih baik dan juga tahan gempa. Sehingga Kementerian PU mendampingi tersebut agar masyarakat membangun itu dengan lebih baik agar mengantisipasi lebih baik," kata dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3629658/tangani-gempa-lombok-kementerian-pupr-butuh-2000-mahasiswa
No comments:
Post a Comment