Liputan6.com, Jakarta - Untuk beberapa waktu ke belakang, penggemar Ferrari pasti tahu jika pabrikan kesayangannya ini tidak akan turun di industri mobil listrik. Keyakinan tersebut, diperkuat dari pernyataan Mantan Presiden Ferrari, Luca di Montezemolo, yang saat 2011 masih menjabat menjadi orang nomor 1 di Maranello jika mobil listrik bukan solusi dari pencemaran lingkungan.
"Anda tidak akan pernah melihat Ferrari listrik, karena saya tidak percaya pada mobil listrik. Karena saya tidak berpikir mereka mewakili langkah maju yang penting untuk masalah polusi, CO2, atau lingkungan," jelas Montezemolo, seperti dikutif Ferrari Chat, Senin (27/8/2018).
Jelas, sikap Montezemolo ini memang sangat bermusuhan dengan mobil listrik. Jika pernyataan tersebut digabungkan dengan sifat klasik penggemar mobil berlambang kuda jingkrak ini, maka Ferrari tidak akan benar-benar membuat mobil listrik.
Namun, Montezemolo tidak menentang keseluruhan mobil ramah lingkungan seperti listrik. Pasalnya, ia mendukung sepenuhnya kemunculan Ferrari LaFerrari, sebuah hypercar hybrid luar biasa.
Sayangnya, Motezemolo tidak dapat menjaga visi ini, karena ia kemudian mengundurkan diri pada Oktober 2014. Banyak spekulasi terkait kemuduran dirinya, namun yang paling umum karena berselisih dengan CEO Fiat-Chrysler saat itu, almarhum Sergio Marchionne.
Montezemolo selalu berkepentingan dengan ajang balap F1, dan melindungi Ferrari karena jika terlalu banyak memproduksi model akan memperburuk citra merek. Selain itu, ia juga dikenal sebagai personal yang paling menentang SUV Ferrari yang dijadwalkan meluncur akhir 2019.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
https://www.liputan6.com/otomotif/read/3629399/menanti-supercar-listrik-dahsyat-ferrari-di-masa-depan
No comments:
Post a Comment